Sejarah Asal-Asul Kata Malang, Bukan dari Malangkucecwara!

Kata Malang yang merujuk pada nama Kota Malang berasal dari nama sebuah desa kuno yakni Desa Malang. Malang bukan berasal dari kata Malangkucecwara atau Malakucecwara seperti dipahami banyak orang.

Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono mengatakan pendapat tentang Malang berasal dari Kata Malangkucecwara telah gugur ketika ditemukan Prasasti Ukirnegara atau Prasasti Pamotoh bertarikh Saka 1120 (1198 M).

Baca Juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn

“Prasasti Ukinegara menyebut ada tempat di sebalah timur (Gunung Kawi), di tepian hutan yang banyak hewan buruan yang bernama Malang. Wilayah itu berada di wilayah yang bernama Watak Pamotoh di bawah kekuasaan Dyah Limpa. Itu jelas,” tegas Dwi Cahyono kepada merdeka.com.

Prasasti Ukirnegara juga menyebut desa kuno lain, di antaranya Gasek sebagai tempat tinggal atau rumah Dyah Limpa. Hingga kini, Desa Gasek masih bisa ditemukan yakni berada di wilayah Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

“Dyah Limpa itu tinggalnya di Gasek. Gasek itu di Karang Besuki. Berarti Malang dengan Gasek itu tidak terlalu jauh. Hanya disebutkan daerah sekitar hutan,” tegasnya.

Prasasti berbentuk lempeng tembaga itu ditemukan di Desa Sirah Kencong, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar pada akhir 1974. Prasasti itu secara tegas menyebut Malang sebagai nama sebuah tempat.

Desa Malang yang digambarkan dalam prasasti itu tentu jauh berbeda dengan kondisi, baik di era Hindia Belanda apalagi sekarang ini. Tetapi berdasarkan prasasti tersebut pusat Kota Malang memang digambarkan belantara hutan.

“Di mana hutan itu? Hutan ya tengah kota sekarang. Tengah kota itu hutan dulu, wong Kayutangan itu hutan Patang Tangan. Jadi di mana tempat yang banyak hewan buruannya itu? Ya sekarang ini pusat kota Malang itu adalah area hutan yang banyak binatang buruannya,” tegasnya.

Semakin menegaskan bahwa Malang nama sebuah tempat atau desa ditandai dengan adanya Gunung Malang atau yang sekarang dikenal Gunung Buring. Sehingga dalam kawasan atau tidak jauh dari gunung tersebut terdapat desa Malang.

Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya

Selain itu juga dikenal Demang Malang yang berarti ada Kademangan Malang dan zaman Belanda dikenal Distrik Malang yang berarti nama sebuah tempat.

“Demang Malang itu ada makamnya. Kademangan itu semacam desa tapi luas. Di mana Demang Malang itu? Di daerah sekitar Kota Lama situ makamnya. Berarti desa Malang itu pada masa lampau itu di mana? Ya sekitar Kota Lama,” urainya.

Dwi menegaskan, paling tidak abad ke-12 akhir ada sebuah tempat yang namanya Malang. Desa kecil itulah kemudian menjadi cikal bakal dari daerah yang kemudian kita sebut Malang.

“Jadi Malang dari nama desa yang berkembang menjadi nama deerah. Tidak usah dicari-cari (dicocok-cocokan) dari Malangkucecwara. Malangkucecwara itu nama, tapi nama bangunan suci,” tegasnya.

Dikatakan Dwi, Malangkucecwara bukan hanya nama bangunan suci di Malang, tetapi juga ditemukan di beberapa tempat di Jawa Tengah yakni Prambanan, Magelang dan Kedu Selatan.

Selama ini kata Malang dianggap berasal dari Malangkucecwara, apalagi Malangkucecwara disebut-sebut dalam lambang Pemerintah Daerah Kota Malang. Beberapa pejabat juga sering menyebutkan bahwa Malang berasal dari Malangkucecwara. Sehingga pendapat itu perlu ditinjau ulang atau diluruskan.

“Bahwa ada nama Malangkucecwara itu iya, tapi Malangkucecwara bukan nama tempat. Malangkucecwara itu nama bangunan suci, seperti candi Singosari, Candi Kidal, Candi Badut, Candi Jago, Candi Songgoriti. Malangkucecwara itu. Tapi kan bukan nama tempat,” terangnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *